Movie Review: Sunny (Sseo-ni) (2011)

Sunny (Sseo-ni) (2011)

BFF, adalah satu dari sekian banyak singkatan terkenal yang mungkin akan tidak begitu sulit untuk anda akui kebenaran yang ia miliki. Best Friend Forever, secara singkat dan tegas telah menjelaskan betapa sahabat merupakan salah satu elemen terindah dalam kehidupan anda, sebuah hubungan yang menjadi wadah dimana anda bebas dalam berekspresi baik gerak maupun perkataan, namun juga ada dan siap menolong ketika anda dihampiri kesulitan.


Dengan dua latar waktu, film ini akan membawa anda kedalam kisah perjalanan sebuah kelompok wanita bernama Sunny. Bermula ketika Ha Chun-Hwa (Jin Hee-Kyung) yang secara tidak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya Lim Na-Mi (Yoo Ho-Jeong), di rumah sakit tempat ia dirawat. Chun-Hwa menderita penyakit kanker stadium akhir, dan hanya memiliki kesempatan hidup yang tinggal beberapa bulan. Hal tersebut yang menyebabkan ia meminta Na-Mi untuk mengumpulkan kembali anggota Sunny yang pernah ia pimpin semasa muda. Na-Mi, bersama Kim Jang-Mi (Ko Su-Hee) -yang tampaknya sangat mudah ditemukan- memutuskan untuk meminta bantuan detektif untuk mencari teman-teman mereka.

Tanpa banyak mengulur waktu, kemudian anda akan langsung dibawa mundur 25 tahun, menuju Korea di tahun 80-an, masa ketika mereka sekolah dulu, dan bertemu Lim Na-Mi (Shim Eun-Kyung), seorang wanita pintar dan pemalu yang kala itu merupakan siswi pindahan. Berkat bantuan Ha Chun-Hwa (Kang Sora), ia berhasil beradaptasi dengan mudah dan diterima di kelompok Sunny, yang kala itu telah berisikan enam wanita muda dengan karakteristik yang penuh warna.


Friendship adalah fokus utama yang ingin Sunny sampaikan selama 124 menit kehadirannya. Tidak dapat dipungkiri awalnya anda akan menilai film ini adalah sebuah paket yang klise, yang telah tampak sejak awal dari cara Na-Mi bertemu dengan Chun-Hwa di rumah sakit. Bahkan ia telah menjelaskan secara utuh bagaimana cara ia akan mengakhiri semuanya. Selain membawa premis yang sudah umum, Sunny juga tidak menghadirkan sebuah inovasi baru. Ya, semua nasi goreng punya bahan dasar yang sama, namun akan memiliki kualitas yang berbeda tergantung cara ia diolah.

Menggunakan alur maju dan mundur, Kang Hyeong-cheol tampak sangat bebas merangkai tiap scene yang mampu terus memberikan warna kedalam cerita. Diawali dengan cerita yang sedikit gelap, kemudian mundur menuju kondisi penuh keceriaan dari masa sekolah, maju kembali untuk membuka konflik pendukung, dan seterusnya. Dengan susunan yang pintar, lembut, cermat, dan rapi, Hyeong-cheol tahu bagaimana mengolah hal umum dan klise tadi menjadi sangat efektif ketika ia menyampaikan pesannya kepada anda.

Yep, cerita yang film ini miliki sangat menyenangkan, sangat menghibur, namun juga berhasil menyentuh. Dibalik penuh canda tawa, ia tidak lupa untuk menyelipkan banyak pelajaran tentang hidup dengan cara yang santai tanpa terkesan menggurui penontonnya, seperti menghormati usaha orang tua, dan juga berlakunya hukum karma. Hyeong-cheol juga mampu menggelitik dengan menggunakan elemen-elemen yang telah familiar, menyinggung SNSD dan Wonder Girlsmimpi tentang telepon dan komputer yang bisa dibawa kemana saja, hingga adegan yang sangat terkenal ketika memakaikan headphone di hiruk pikuk sebuah cafe.


Sunny adalah sebuah paket yang mampu mengaduk-aduk anda dengan berbagai konflik kecil yang ia suntikkan. Tidak mau terlihat kaku, Hyeong-cheol memberikan banyak warna yang dengan mudah menggambarkan bagaimana kondisi ketika anda muda, dan juga ketika anda telah tumbuh dewasa. Hal itu pula yang mempermudah ia menyampaikan pesannya, perbandingan dua kondisi dari tiap karakter yang tidak dibentuk dengan rumit namun efektif ketika ia hadir. Sunny mampu membuat saya tertawa dengan bebas ketika momen menyenangkan itu hadir, namun juga berhasil membuat saya tersentuh ketika momen menyedihkan itu muncul.

Meskipun punya durasi yang cukup panjang, serta konflik-konflik kecil yang satu per satu hadir untuk mengangkat memori dari tiap karakter, Sunny tidak akan menciptakan ruang bagi anda untuk merasa bosan. Itu disebabkan meskipun dengan premis simple-nya ia dapat dengan mudah terbaca oleh anda, Sunny akan tetap membuat anda penasaran karena ia tidak pernah menyampaikan maksudnya secara gamblang. Sunny berjalan dengan misteri kecil yang tersimpan dari tiap karakternya. Hal itu yang kemudian secara otomatis menjadikan anda terus menebak sembari menunggu.

Selain karena Hyeong-cheol yang mampu membentuk film ini dengan sederhana namun berhasil bekerja dengan tepat, Sunny punya karakter-karakter yang seolah telah menjadi sebuah tim kuat tanpa menuntut anda untuk bekerja lebih ekstra agar dapat mencintai mereka. Mereka loveable, dan berkat karakterisasi dari Hyeong-cheol mereka berhasil menciptakan keunikan masing-masing. Berulang kali saya lupa dengan nama mereka ketika membandingkan past dan present, namun berkat cirri khas yang mereka miliki semua menjadi mudah untuk dibedakan. Cast muda dan tua membangun karakter mereka dengan baik sehingga terbentuk kesinambungan dari karakter muda dan tua. Begitu pula dengan karakter-karakter pendukung, yang di manfaatkan dengan baik sehingga kehadiran mereka terasa tidak sia-sia.


Overall, Sunny adalah film yang memuaskan. Kang Hyeong-cheol kembali sukses di film keduanya. Sunny adalah film yang sederhana, baik dari dasar yang ia miliki, dan juga cara ia berjalan menyampaikan pesannya. Tapi semua kesederhanaan itu sukses diolah untuk saling membantu membentuk sebuah paket cerita yang sangat efektif. Semua pesan yang ia emban disampaikan dengan baik, bahkan hingga yang terkecil sekalipun. Memang klise, dan bukan film yang megah, namun Sunny merupakan satu dari sekian banyak film yang mungkin akan tidak membosankan jika anda tonton setiap tahun.


sumber : 
Previous Post Next Post